EkoBis

Rahasia Sukses Milenial dalam Berinvestasi di Properti

×

Rahasia Sukses Milenial dalam Berinvestasi di Properti

Share this article

Bagi milenial yang berpikir untuk memulai investasi properti, baik berupa tanah atau rumah, ada beberapa strategi yang perlu diterapkan agar meraih kesuksesan dalam bidang ini. Rista Zwestika, seorang Perencana Keuangan dari PINA, memberikan 13 langkah penting yang harus dipertimbangkan sebelum terjun ke dunia investasi properti.

Pertama-tama, milenial perlu menetapkan tujuan investasi mereka dengan jelas. Apakah tujuan tersebut untuk tempat tinggal pribadi, mendapatkan penghasilan pasif dari penyewaan, atau investasi jangka panjang? Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memilih lokasi yang tepat. Lokasi merupakan faktor kunci dalam keberhasilan investasi properti, dengan pertimbangan seperti pertumbuhan potensial, aksesibilitas, dan ketersediaan fasilitas umum menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Poin ketiga adalah anggaran. Milenial perlu mempertimbangkan berapa banyak uang yang dapat mereka alokasikan untuk investasi, termasuk biaya perawatan, pemeliharaan, pajak, dan asuransi. Kemudian, risiko dan peluang perlu dinilai secara terus-menerus, mengingat harga properti dapat berfluktuasi. Perlu dipertimbangkan juga potensi pendapatan dari sewa atau kenaikan nilai properti.

Selanjutnya adalah pembiayaan, di mana milenial perlu memilih opsi yang sesuai dengan keuangan jangka panjang mereka, seperti kredit perumahan atau pinjaman properti. Perhatikan implikasi keuangan jangka panjang dari setiap pilihan tersebut.

Keenam, perhatikan kondisi pasar properti saat ini, apakah sedang naik atau turun. Ketujuh, lakukan penelitian menyeluruh tentang properti yang diminati. Kedelapan, pahami aturan dan regulasi terkait pajak properti dan penyewaan di wilayah yang diminati.

Poin kesembilan adalah mempertimbangkan asuransi properti untuk melindungi investasi dari risiko seperti kebakaran atau bencana alam. Kesepuluh, buat perencanaan jangka panjang, termasuk strategi jika perlu menjual properti di tengah jalan.

Kesebelas, pastikan investasi properti tidak mengganggu keuangan pribadi, termasuk dana pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari. Poin kedua belas adalah berkonsultasi dengan ahli keuangan atau penasehat investasi untuk mengembangkan strategi yang tepat. Terakhir, persiapkan diri secara emosional untuk menghadapi berbagai tantangan dalam industri properti.

Menurut Shierly, Kepala Advisory & Financial Planner dari Finansialku, milenial perlu memiliki modal awal sekitar 10 persen hingga 20 persen dari nilai properti yang mereka targetkan. Selain itu, dana tambahan sekitar 15 persen hingga 25 persen dari nilai properti diperlukan untuk biaya administrasi, renovasi, pemasaran, dan biaya praoperasional.

Untuk menghitung laba bersih dari investasi properti, Shierly menyarankan rumus sederhana, yaitu pendapatan kotor dikurangi biaya operasional, biaya penyusutan, dan biaya bunga (jika properti dibeli dengan pinjaman). Potensi pendapatan kotor dapat dihitung dari besaran sewa properti selama satu tahun.

Meskipun investasi properti umumnya memiliki jangka waktu pengembalian yang lama, Shierly menekankan bahwa pengembalian investasi dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, permintaan, ukuran dan kualitas bangunan, serta strategi pemasaran. Kesimpulannya, investasi properti merupakan salah satu cara untuk menghasilkan penghasilan pasif, namun juga memiliki risiko likuiditas yang perlu diperhatikan dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.