Meta, perusahaan di balik platform media sosial terkenal seperti Facebook dan Instagram, telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan chatbot AI generatif yang disebut Gen AI Personas. Chatbot ini secara khusus dirancang untuk menghubungkan dengan pengguna generasi muda atau Gen Z, sesuai laporan The Wall Street Journal.
Aplikasi ini akan memperkenalkan berbagai ‘persona’ yang bertujuan untuk menarik perhatian dan terlibat dengan pengguna muda yang memiliki perilaku beragam. Pengumuman resmi mengenai chatbot Gen AI Personas ini dijadwalkan akan dilakukan dalam acara Meta Connect.
Langkah ini sejalan dengan upaya Meta untuk bersaing dengan pesaingnya, terutama ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Dalam laporan The Verge, chatbot Persona telah diuji coba di platform Instagram sejak bulan Juni 2023.
Meta telah sebelumnya mengadakan percobaan chatbot dengan berbagai ‘persona,’ termasuk ‘sassy robot’ terinspirasi oleh karakter Bender dari Futurama dan ‘Alvin the Alien.’ Salah satu kekhawatiran terkait chatbot ini adalah bahwa bot tersebut dapat mengumpulkan informasi pribadi pengguna. Namun, Meta membela chatbot tersebut dengan menyatakan bahwa respon chatbot yang humoris dan sesuai dengan selera generasi muda.
Selain chatbot Gen AI Personas, Meta juga telah menguji berbagai jenis chatbot sebelumnya, termasuk satu yang didesain untuk berbicara dengan gaya bahasa seperti Abraham Lincoln.
Langkah ini memungkinkan Meta bersaing dengan perusahaan teknologi lainnya dalam pasar yang kompetitif. Chatbot AI bawaan ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan pengguna di layanan seperti Facebook dan Instagram, terutama dalam menghadapi persaingan dari TikTok. Pada saat yang sama, chatbot AI Meta akan bersaing dengan pesaing seperti ChatGPT dari OpenAI dan Bard dari Google.
Chatbot Persona Telah Diuji Coba di Instagram
Meta adalah salah satu perusahaan terbaru yang menguji potensi chatbot AI dalam konteks sosial. Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan oleh peneliti aplikasi Alessandro Paluzzi di Twitter, tampaknya Meta sedang menguji layar intro untuk fitur baru di Instagram.
Chatbot ini akan memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan, menerima saran, dan mendapatkan bantuan dalam menulis pesan. Lebih dari itu, pengguna dapat memilih dari 30 kepribadian AI yang berbeda untuk digunakan dalam interaksi mereka.
Meskipun Meta belum mengumumkan rencana resmi terkait fitur ini, langkah ini sesuai dengan pernyataan sebelumnya tentang ambisi perusahaan dalam mengembangkan kecerdasan buatan. CEO Mark Zuckerberg sebelumnya menyatakan bahwa Meta tengah menjelajahi cara untuk membuat bot AI yang dapat diakses melalui percakapan teks di platform seperti WhatsApp dan Messenger.
Meta Mengadopsi GPT-4 sebagai Standar untuk Model AI
Sebelumnya, Meta telah menggunakan chip pelatihan AI dan membangun infrastruktur data sendiri untuk menciptakan chatbot yang lebih kuat, dengan harapan dapat bersaing dengan GPT-4 buatan OpenAI. Perusahaan ini juga berencana untuk melatih model bahasa besar yang baru pada awal tahun 2024, dan Meta telah membeli lebih banyak chip pelatihan AI Nvidia H100 serta meningkatkan infrastrukturnya.
Dengan langkah ini, Meta dapat mengurangi ketergantungannya pada platform cloud Microsoft Azure untuk melatih chatbot baru, sebuah kerja sama yang mereka jalin sebelumnya dalam menyediakan model bahasa LlaMA 2 di platform Azure.
Selain itu, Meta juga mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan chatbot LlaMA ke dalam smartphone dan PC dengan CPU Snapdragon mulai tahun 2024. Ini adalah upaya untuk memperluas jangkauan chatbot AI mereka.
Sebagai informasi tambahan, LlaMA (Large Language Model Meta AI) pertama kali diluncurkan pada Februari 2023, dan sejak itu menjadi pesaing ChatGPT buatan OpenAI. Dalam pengembangannya, Meta meluncurkan LlaMA generasi kedua yang telah dilatih dengan data 40 persen lebih banyak dibandingkan dengan model pertama. LlaMA 2 juga akan tersedia di platform cloud Microsoft Azure.
